Pacitan: Pesona yang Tertunda (Part 1: How to reach Pacitan?)

Tidak banyak yang tahu tentang Kabupaten Pacitan, sebuah kabupaten yang terletak di sudut paling barat-selatan dari Provinsi Jawa Timur. Tidak ada yang tahu Pacitan selain tempat lahir Presiden RI Susilo Bambang Yudhoyono dan tempat penghasil batu akik yang khas dan indah. Siapa tahu Pacitan menyimpan berbagai pesona keindahan alam yang tidak akan ditemukan di tempat lain? Melalui blog ini, cerita tentang pacitan akan dibagi menjadi 3 bagian: bagaimana menuju pacitan, akomodasi-serba-serbi Pacitan, dan objek wisata di pacitan.

PART 1: HOW TO REACH PACITAN?

Secara geografis, Pacitan memang cukup terisolir. Terletak di antara deretan gunung dan perbukitan wilayah selatan Jawa. Kota Pacitan di sebelah utara-barat-timur berbatasan langsung dengan perbukitan. Bagian selatannya berbatasan langsung dengan Samudra Hindia. Pacitan terletak di sebelah timur Kabupaten Wonogiri, kabupaten ter selatan dan ter timur dari Provinsi Jawa Tengah dan mempunyai karakteristik daerah yang nyaris sama dengan Pacitan. Sebelah timur, Pacitan berbatasan langsung dengan Kabupaten Trenggalek yang juga dikenal dengan pantai-pantai yang indah. Sebelah utara, Pacitan berbatasan langsung dengan Kabupaten Ponorogo yang terkenal dengan reog dan sate ayamnya yang besar-besar dan nikmat, serta Kabupaten Wonogiri (wilayah kecamatan Purwantoro).
Bagaimana untuk menuju Pacitan dari segala penjuru?

Pacitan dengan Kendaraan Pribadi

Dengan kendaraan pribadi, diperlukan persiapan yang benar-benar prima. Kondisi kendaraan benar-benar suiiipp dan pengemudi yang tidak boleh ngantukan dan bosenan karena medan yang akan ditempuh akan sangat berat, melelahkan, dan butuh konsentrasi lebih. Tentu ke Pacitan akan melewati deretan pegunungan karena Pacitan dikepung oleh gunung.
Dari timur, Anda bisa lewat Kabupaten Ponorogo melewati jalur utama Ponorogo-Pacitan. Jalur ini menjadi pilihan bagi orang-orang Madiun/Surabaya yang ingin melakukan perjalanan ke Pacitan. Selain jalurnya paling singkat, panorama yang disuguhkan juga benar-benar indah: kanan tebing terjal tegak nyaris 90 derajat, kiri alur Sungai Grindulu dan pertemuan sungai lainnya yang terus membentang semenjak beberapa lama keluar dari Ponorogo sampai hampir masuk Pacitan. Ketika Anda masuk ke Ponorogo, maka tinggal cari arah ke dalam kota. Setelah melintasi kota, akan ada petunjuk jalan ke arah Pacitan. Tinggal mengikuti rambu tersebut sampai keluar kota ponorogo. Tidak perlu bingung, tidak perlu susah karena jalur menuju pacitan tinggal lurus saja. Mungkin hanya ada satu atau dua percabangan untuk menuju ke trenggalek. Selalu pilih arah selatan-barat karena jalur tersebut mengarah kesana. Selebihnya, jalur hanya lurus dengan panorama sawah di kanan kiri, hingga akhirnya jalan mulai menikung dan menanjak. Ketika jalan sudah menikung dan menanjak secara beruntun tanpa ada kesempatan istirahat, maka Anda sudah benar ke arah Pacitan. Jalan tersebut nantinya lebih kurang 5 km, kemudian datar kembali tanpa belokan. Tapi, jangan senang dulu karena nanti akan menghadapi medan yang lebih berat lagi ketika mendekati pintu gerbang Kabupaten Pacitan. Ketika sudah akan memasuki Kabupaten Pacitan, medan jalan lebih mengerikan. Jalur tanpa lampu, kanan tebing, kiri sungai dan berkelok-kelok tiada henti. Tangan tidak akan pernah istirahat mengendalikan stir ketika melewati jalur ini, sampai hampir menjelang masuk Kota Pacitan. Tikungan tajam, namun minim tanjakan. Kalau nyali Anda minim, sebaiknya segera cari mushola/tempat keramaian dan tunggu ada kendaraan lewat. Kemudian ikuti di belakangnya (tapi jangan dengan style kurang ajar, karena biasanya travel di jalanan ini kurang suka kalau diikuti orang yang di belakangnya cara nyetirnya kurang baik). Jam-jam ideal berangkat dari Ponorogo adalah sekitar jam 2 pagi karena pada jam-jam tersebut travel Surabaya-Pacitan dan bus Surabaya-Pacitan melintas jalur tersebut. Atau kalau ingin menikmati pemandangannya yang wow bisa jalan siang/pagi dari Ponorogo. Kelemahan jalur ini adalah sering longsor dan kadang banjir. Pada perjalanan terakhir (5-6 April 2013) jalan ini kembali ditutup total karena Jembatan di daerah Ponorogo ambruk. Akibatnya jalur dialihkan lewat Purwantoro (nanti akan dibahas di bagian ini juga). Dari Ponorogo ke Pacitan dapat ditempuh paling lama 3 jam dengan kecepatan standar (kalau mau dipancal sepancal-pancalnya ya paling cepat 1,5 jam, tapi sangat tidak disarankan untuk pengemudi belum mahir).
Anda yang berasal dari Jogja-Solo juga bisa lewat jalur dari barat. Ketika Anda berangkat dari Jogja dan suka dengan karakter desa dan karst, saya sarankan lewat wonosari. Jalurnya antara Jogja-Rongkop sangat bagus, beraspal mulus. Baru mulai dari Rongkop-Pracimantoro jalan didominasi dengan jalur yang sempit, berkelok, dan kanan kiri karst. Sedangkan jalur Pracimantoro-Punung lewat Giriwoyo aksesnya tidak terlalu baik, beberapa jalan halus, tapi beberapa jalan rusak berat. Baru Punung-Pacitan ini jalannya cukup bagus, tidak terlalu naik turun, tapi didominasi belokan hampir 360 derajat. Kalau Anda ingin lebih ringkas, dari Jogja bisa lewat Kabupaten Sukoharjo. Masuknya bisa lewat stasiun Srowot, Klaten (setelah kota Klaten belok kanan kalau dari Jogja) kemudian ambil ke arah Mangunan dan terus ambil arah Wonogiri. Sampai di pertigaan Eromoko, bisa belok kanan ke arah Pracimantoro. Kemudian ikuti jalur selanjutnya. Untuk jalur ini relatif mudah, tidak cukup banyak tanjakan. Tapi skill tetap diperlukan karena dipastikan akan macet karena lewat pasar-pasar di daerah Kabupaten Klaten dan Kabupaten Sukoharjo. Sedangkan jika Anda dari Solo/Sragen, bisa langsung mengambil jalur ke arah Wonogiri dan diteruskan ke Baturetno (ini jalur terdekat) atau lewat Pracimantoro (ini terlalu memutar). Karakteristik jalur Wonogiri-Baturetno/Pracimantoro ini sepi, sedikit tanjakan dan tikungan, dan cukup rawan kecelakaan. Pengemudi perlu berhati-hati disini. Nanti dari Baturetno/Pracimantoro arah petunjuk ke Pacitan terpampang sangat jelas. Kalau Anda lewat Baturetno, maka nanti akan lewat Jalur Lintas Selatan yang baru, lebar, dan tidak seberapa berkelok. Dari Jogja ke Pacitan membutuhkan waktu sekitar 3-4 jam perjalanan normal lewat Wonosari. Kalau lewat Sukoharjo bisa jadi lebih cepat atau lebih lama, tergantung kondisi pasar saat itu. Sedangkan Solo-Pacitan bisa ditempuh dalam waktu 4-5 jam perjalanan normal.
Dari utara (Magetan, Purwantoro, Ngawi) bisa melalui jalur ini, meskipun sedikit mengerikan sih jalurnya. Tapi bagi yang suka dengan tantangan boleh dicoba jalur ini. Jalur ini biasa dijadikan alternatif bagi mobil pribadi kalau jalur Pacitan-Ponorogo atau Wonogiri-Pacitan terputus. Prinsipnya, jalur ini lebih ngeri daripada jalur Ponorogo-Pacitan. Jadi, perlu adrenalin dan skill yang plus plus plus plus untuk lewat jalur ini. Jalur ini tracknya adalah Purwantoro (masih masuk Wonogiri)-Nawangan-Pacitan. Untuk start dari sini, Anda hanya perlu menemukan kecamatan Purwantoro terlebih dahulu. Bisa masuk lewat Wonogiri ke arah timur (ambil arah Ponorogo) dengan waktu tempuh 1 jam, atau masuk dari Ponorogo ambil arah Wonogiri dengan waktu tempuh 30-45 menit. Kemudian ada jalan menurun ke arah selatan, dan itulah gerbang petualangan Anda. Jalur didominasi dengan tanjakan curam, tikungan yang sangat tajam, persawahan dengan batu yang menganga dan siap menjatuhi Anda, tanpa lampu, berkabut, rumah penduduk jarang, kanan tebing, kiri jurang langsung dalam tanpa pembatas. Mungkin ketika mental Anda tidak terasah, bisa jadi nangis di lokasi (saya hampir nangis di lokasi). Ironisnya lagi, rata-rata jalan hanya cukup dilalui 1 mobil saja. Jadi kalau papasan perlu ekstra hati-hati dan ekstra minggir-minggir. Jalan ini memiliki panjang lebih kurang 40-50 km dengan track yang seperti saya sebutkan tadi. Ketika malam, pemandangan akan jadi sangat mencekam. Namun melihat kondisi sekitar, sepertinya ketika siang kondisi jalan ini sangat indah dan eksotis. Lebih kurang dari Purwantoro sampai masuk kota Pacitan diperlukan waktu 90-120 menit perjalanan dengan kecepatan tidak lebih dari 40 km/jam (ini kecepatan maksimal yang bisa saya peroleh dengan mobil di jalur tersebut). 
Alternatif keempat, Anda berangkat dari Trenggalek, maka tidak perlu ke Ponorogo dulu atau ke Kertosono baru ke Ponorogo. Anda bisa menuju ke Pacitan lewat selatan, melewati Lorok. Medannya tentu tidak jauh beda dengan yang dari Ponorogo-Pacitan. Namun, ada tambahannya. Jalur lewat Lorok ini dikabarkan rusak parah. Kalau kendaraan Anda bukan kendaraan yang bisa digunakan untuk medan rusak, sebaiknya tidak melewati jalur ini. Memutar lewat Ponorogo menjadi pilihan yang terbaik. Waktu tempuh Trenggalek-Pacitan lebih kurang 2 jam (seandainya jalan mulus bisa sekitar 1 jam saja).
Melihat medan yang sedemikian dahsyatnya, disarankan untuk Anda yang ingin menggunakan mobil untuk mempersiapkan diri sebaik-baiknya. Dan karena medan didominasi pegunungan, saya menyarankan untuk berjalan malam saja karena kendaraan dari arah berlawanan bisa dilihat dari jarak jauh dengan tanda adanya sorot lampu mobil. Sehingga kaget dan salah manuver di tikungan bisa diminimalisir. Kalau Anda bersama kawan-kawan Anda, mintalah kawan-kawan Anda untuk terjada sedari keluar Ponorogo/Purwantoro/Baturetno karena jalan sudah akan mulai 'menggila' dan asyik.

Dengan Bis Lebih Asyik

Dengan bis lebih asyik, karena Anda tinggal duduk dan melihat-lihat pemandangan sekitar atau tidur. Anda tidak perlu khawatir dengan kemampuas bus dan sopir bus. Karena jelas bus yang melewati jalan-jalan menuju pacitan dipastikan berkondisi prima dan sopir yang sudah sangat berpengalaman (secara jalannya licin, dan sangat berkelok). Akses dengan menggunakan bus hanya tersedia dari barat atau timur.
Ketika Anda berangkat dari timur, Anda bisa menggunakan bus dari terminal-terminal terdekat. Misalkan Anda dari Surabaya, Anda dapat menggunakan PO Aneka Jaya, bus yang melayani trayek khusus Surabaya-Pacitan PP dengan kelas Ekonomi AC dan tarifnya Rp 42.000,00. Bus ini berangkat pada jam-jam tertentu saja (pagi, siang, paling malam jam 22.30 dari Surabaya). Bus ini memiliki waktu tempuh 6-9 jam, tergantung kondisi jalan. Atau ketika Anda tidak berangkat pada jam yang sesuai, Anda bisa memanfaatkan jasa PO Restu Panda, Akas Green (tiap pagi jam 06.00-09.00), Cendana, Madjoe Group, atau Jaya untuk naik dari Surabaya dan turun di Ponorogo. Tarif Surabaya-Ponorogo lebih kurang Rp 25.000 untuk kelas ekonomi. Atau Anda dari Ngawi-Magetan, Anda bisa naik bis Mira/Sumber Group dan turun di Madiun untuk oper ke bus jurusan Ponorogo/Pacitan langsung. Dari Ponorogo tersedia berbagai bus jurusan Pacitan. Tarifnya kurang diketahui, namun kemungkinan tidak sampai Rp 20000 (ini info sudah dari jaman nggak enak). Atau seandainya Anda dari Trenggalek, tidak perlu jauh-jauh ke Kertosono dan cari bus ke Ponorogo. Anda cukup naik bus jurusan Pacitan lewat Lorok di terminal Trenggalek, meskipun jalurnya cukup ajur yang lewat lorok ini. Tarifnya pun tidak mahal, sekitar Rp 20.000.
Jika Anda dari arah Jogja, Anda bisa memilih Anda akan ke Solo dulu atau naik bus ke Baturetno, Wonogiri langsung. Ketika Anda memilih untuk ke Baturetno, Anda bisa menaiki bus Purwo Widodo dari terminal Giwangan Jogja. Bus ini berangkat dari pagi sampai sore, dan paling sore berangkat pukul 15.00 (tiba di Pracimantoro sebelum maghrib). Tarif bus ini dari Jogja sampai Baturetno sekitar Rp 35.000. Dari Baturetno, Anda bisa menaiki bus Solo-Wonogiri-Pacitan (Aneka Jaya, Langsung Jaya, dll) dengan tarif sekitar Rp 15.000. Atau kalau misalkan Anda tidak ingin estafet, Anda bisa memanfaatkan PO Aneka Jaya Ekonomi AC Bandung-Jogja-Pacitan (Kurang tahu trayek ini masih jalan atau tidak) atau menggunakan travel Aneka Jaya yang berangkat setiap pagi dan sore. Kalau Anda memilih ke Solo dulu, Anda bisa memanfaatkan bus Jogja-Surabayaan untuk turun Solo (Patas Rp 10.000 ekonomi Rp 7500) kemudian ganti bus Solo-Pacitan dengan tarif lebih kurang Rp 30.000 dengan waktu tempuh hingga 5 jam (tergantung kondisi jalan).

***

Demikian ulasan perjalanan menuju ke Pacitan. Siapkan uang yang cukup, bawa barang bawaan yang cukup, siapkan mental, fisik, dan jangan lupa senyum Anda karena sepanjang perjalanan menuju ke Pacitan darimanapun Anda akan disuguhi pemandangan yang sudah pasti tidak akan pernah membuat Anda kecewa untuk berkunjung ke Pacitan :) (Bersambung ke Part 2)


Komentar

  1. gan, kalau solo-pacitan ditempuh malam hari (tengah malam) gimana gan? aman??? ane rencana malam minggu mau travel ke pacitan. Harapan shubuh sudah sampe di pacitan. tks

    BalasHapus
  2. Aman gan, lebih baik jalan rombongan atau cari temen jalan gan. Disarankan sih berangkat dekat2 subuh, biar jalanan udah agak ramai. Solo-Punung masih relatif aman gan. Tapi nanti lepas Punung-Pacitan mulai masuk hutan-hutan sama jalan berkelok. Agak waspada aja gan. Have a nice trip!

    BalasHapus
  3. review yg sangat membantu,, (y)
    jdi lebih bisa mempersiapkn segala sswtu klo jadi mw explore pacitan.
    thanks gan :D

    BalasHapus
  4. gan kalo bis yang dari yogja atau sekitarnya jurusan pacitan yg lewat pracimantoro. Bis apa ya gan, jalur selatan??

    BalasHapus
  5. Gan kalau dari ponorogo, Kan cari bus buat menuju ke pacitan. Nah setelah itu akses ke pantai buyutan apakah ada akses angkotnya buat kesana?

    BalasHapus
  6. Untuk akses ke pantai-pantai sepertinya untuk di Pacitan masih cukup susah, kecuali Pantai Soge yang ada di tepi jalur utama Pacitan-Trenggalek via Lorok, dan Pantai Teleng Ria. Untuk informasi selengkapnya saya kurang paham karena biasanya saya bawa kendaraan pribadi dari Jogja atau Surabaya

    BalasHapus
  7. gan, kalo dari surabaya mau ke pacitan bawa mobil pribadi. estimasi bisa sampe pacitan pagi... sarannya dari surabaya jam berapa ya??

    BalasHapus
  8. Perjalanan normal Surabaya-Pacitan kalau malam hari sekitar 6-7 jam. Jadi kalau mau kejar sunrise sebaiknya berangkat jam 10 malam dari Surabaya

    BalasHapus

Posting Komentar

Postingan Populer