Memburu Mahameru (Etape VI) : Ke Kumbolo Aku Kan Kembali iiii iiiii
Pukul 16.30 di Kalimati. Tapi belum satupun dari kami yang bangun. Saya
bangun dan duduk-duduk di depan tenda sembari menunggu ada yang bangun. Pukul
17.00 semuanya baru terbangun dengan tergagap-gagap setelah tahu jam sudah
menunjukkan pukul 17.00. Kami segera berkemas dan segera bersiap untuk kembali
ke Ranukumbolo untuk bermalam disana.
Pukul 18.00, langit sudah terlanjur gelap. Kami segera
melakukan perjalanan ke Ranukumbolo setelah kami berpamitan dengan tenda
kanan-kiri kami. Kali ini perjalanan Ranukumbolo-Kalimati kembali perjalanan
malam. Tapi dalam kondisi yang lebih fit.
Perjalanan kami tidak lama. Tidak sampai 1 jam kami sudah
tiba di Pos Jambangan. Kali ini sepi, tidak ada tenda sama sekali. Mungkin
sudah banyak yang berpindah ke Kalimati. Perjalanan berlanjut. Kami tidak
banyak istirahat. Apalagi sepanjang perjalanan mengobrol tentang makanan. Mulai
dari rujak cingur, coto makasar, sampai makanan luar yang aneh-aneh. Sesekali
kami berpapasan dengan pendaki yang akan berangkat ke Mahameru. Sesekali kami
memberikan semangat kepada mereka. Kebersamaan antar-pendaki ketika mendaki
sangat penting bro!
Pukul 19.45 kami sudah tiba di Cemoro Kandang. Suhunya cukup
dingin kala itu. Beberapa dari kami menggigil kedinginan. Kami berhenti sejenak
dan berdiskusi tentang jalur selanjutnya. Kami berencana lewat atas, tidak
lewat ladang Lavender. Lewat bawah Oro-oro Ombo lebih susah mendakinya nanti.
Setelah cukup lama berdebat, kami melanjutkan perjalanan. Perjalanan menimpang
ke kanan naik ke bukit yang ada di sebelah kanan kami. Perjalanan selanjutnya
menyusuri bukit. Tracknya lebih ringan dan lebih landai daripada harus lewat
Oro-oro Ombo lalu naik ke tanjakan yang curam.
Setibanya di Tanjakan Cinta yang sekarang sudah jadi turunan
cinta, perlu sedikit kehati-hatian karena track yang curam dan licin.
Disarankan lewat rerumputan saja. Jika memungkinkan, sebaiknya sedikit memutar.
Jika ingin bergandengan, sebaiknya tidak lebih dari 4 orang untuk menjaga
kestabilan agar tidak jatuh. Jangan memaksakan diri untuk berlari di tanjakan cinta.
Cukup lumayan kalau jatuh berguling-guling.
Pukul 20.40 kami sudah mendarat dengan selamat di
Ranukumbolo. Kami segera mencari tempat yang pas untuk mendirikan tenda: tempat
yang dekat dengan api unggunnya tetangga supaya bisa numpang anget. Sementara yang
lainnya memasak, saya beranjak tidur karena hawa yang cukup dingin dan posisi
tidur saya yang kurang menguntungkan. Biar bisa lihat sunrise maksudnya.
Pukul 06.00 saya terbangun dan kondisi langit sudah terang
benderang. Gagal sunrise (lagi) rupanya -,,-
Memasak Nugget Dengan Nesting dan Margarin
Bercengkerama di Ilalang
Menggoreng Kornet
Kegiatan selanjutnya hanya masak menghabiskan perbekalan dan
santai-santai sampai pukul 09.00. Pukul 09.00, kami akan bergegas turun. Kali
ini, kami benar-benar memasak beramai-ramai. Dua kompor dan 3 nesting kami fungsikan semuanya. Kali ini
kami makan besar: nasi yang dimasak dengan teknik khusus yang lebih empuk,
kornet goreng telur, tuna kaleng, sarden, omelet mie, dan nugget, dilengkapi
minum cocoa hangat, milo panas, dan good day. Mantab sekali makan penghabisan
ini! Masing-masing makan sepuasnya sebelum kembali ke kota.
Kumbolo Pagi Itu
Full Team di Ranukumbolo
Komentar
Posting Komentar