20 Km Dari BIL, Ada Kuta!

Setiba di Mataram, 25 Juli 2013, saya dan 2 orang teman saya bingung. Kami kembali menginap di Hotel Wisma Nusantara II dengan pertimbangan dekat dengan pusat kota. Kami ingin wisata, tapi badan capek dan gak tau arah. Akhirnya, kami memutuskan urunan untuk menyewa mobil biar bisa dibawa kesana-kemari, tanpa sopir. Dengan modal Rp 350.000, bensin Rp 100.000, dan dengan modal kesotoyan kami, kami berangkat. Kemana? Karena Senggigi sudah sangat mainstream bagi orang yang berlibur ke Lombok, maka kami memutuskan untuk pergi ke Pantai Kuta-Mandalika.

Pantai Kuta, atau lebih terkenal disebut sebagai Pantai Mandalika berada lebih kurang 53 km ke arah selatan dari Mataram. Atau lebih kurang 20 km dari BIL. Jadi, Pantai Kuta terletak di Lombok Tengah, lebih tepatnya lagi di desa Kuta, sehingga namanya disebut sebagai Pantai Kuta. Mirip-mirip dengan yang ada di Bali sih, tapi tetap beda kok. Akses menuju Pantai Kuta sangat baik, mengingat aksesnya ngikut akses menuju BIL. Jalannya lebar dan mulus. Perkampungan juga jarang. Jadi, dari Mataram sampai Pantai Kuta hanya membutuhkan waktu 45 menit-1 jam jika dengan kendaraan pribadi. Angkutan umum? Sebaiknya dihindari kalau ingin menuju ke Kuta karena tidak ada angkutan umum yang langsung menuju ke Kuta. Di perjalanan menuju Kuta, Anda akan menemui obyek wisata mengenak suku Sasak di desa Sade. Suku Sasak adalah penduduk asli Pulau Lombok.
Bukit di Barat Pantai Kuta

Bagaimana kondisinya? Hmmm, Pantai Kuta ini banyak dikunjungi oleh turis mancanegara. Turis domestik jarang mengunjungi Pantai Kuta, mungkin karena belum terkenal, atau memang mungkin turis domestik lebih suka dengan tempat-tempat mainstream. Karena banyak turis mancanegaranya, maka di sekitar pantai banyak berdiri club-club sederhana. Ada juga berbagai persewaan papan selancar, alat snorkeling dan diving. Kalau siang, suasana cukup tenang. Mulai beranjak sore, dentuman musik mulai terdengar dari berbagai penjuru. Tidak banyak warga yang beraktivitas di sekitar Pantai Kuta. Beberapa hanya sebagai pedagang toko kelontong, atau beberapa berjualan ikan asap sekedar untuk lauk makan.
Guk-guk yang banyak berkeliaran di pantai Kuta

Pantainya? Pantai Kuta ini adalah pantai selatan, namun ombaknya tidak terlalu besar. Tipikal pantainya adalah pantai dengan karang, sama seperti pantai yang ada di Gunungkidul (DIY) dan Pacitan (Jatim). Adanya karang dari bukit kapur ini membuat ombak terpecah, sehingga ketika sampai ke daratan ombaknya tidak terlalu besar. Karena merupakan pantai dengan karang dan ada bukit kapur disekitarnya, pantai ini memiliki pasir yang putih. Ciri khas pasir putihnya adalah pasir memiliki ukuran yang cukup besar. Bulir-bulitnya seukuran biji ketumbar. Di sebelah barat dan timur membentang bukit kapur yang cukup tinggi. Di sebelah barat, ada bukit kapur dengan latar hijau karena vegetasi. Bagus dah pokoknya. Di sebelah timur juga membentang perbukitan. Kabarnya sih, di sebelah timur itulah ada obyek wisata bernama Tanjung Aan, sekitar 15 menit dengan kendaraan pribadi dari Pantai Kuta.
Ujung Barat Pantai Kuta

Sangat tidak disarankan ke Pantai Kuta waktu air lautnya surut. Hanya akan nampak pasir-pasir di pantai dengan beberapa genangan air laut dan tumpukan rumput-rumput laut. Jika air sedang pasang, maka bisa digunakan untuk sekedar mandi-mandi karena karakter pantai yang landai. Mau surfing? Bisa, ada tempatnya juga. Namun, Pantai Kuta juga bukan merupakan pilihan yang baik untuk menyaksikan sunrise maupun sunset karena pantai yang menghadap ke selatan.
Narsis dikit laahh

Pukul 16.45 kami memutuskan untuk segera berangkat menuju Senggigi untuk mengejar Sunset (ini pilihan bodoh, sebenarnya mending ke Tanjung Aan, karena viewnya kabarnya jauh lebih bagus). Dan perjalanan di Kuta harus kami akhiri.






Komentar

Posting Komentar

Postingan Populer