Tour de Celebes: Menuju Makassar Naik Kasur (Day 5 Part 2)
Hari
sudah beranjak malam, waktu menyebutkan sudah pukul 21.30. Kami semuanya sudah
siap dan sudah mandi. Saya turun ke resepsionis untuk menanyakan bis sudah
sampai mana. Ternyata bis baru saja berangkat dari Rantepao. Artinya masih
sekitar 1 jam lagi bis tiba di depan hotel.
Kami
semua bergegas turun ke bawah, ke depan hotel, dengan bantuan mobil hotel. Kami
berpamitan ke resepsionis dan sebagian pegawai yang sudah melayani kami dengan
sangat baik. Untuk menuju depan hotel, kami diantarkan dengan mobil hotel.
Beberapa bis yang melayani line Toraja-Makassar. Primadona Mercedes-Benz OH 1836, Manggala Trans Scania K360iB, dan Manggala Trans Mercedes-Benz OH 1626
Pukul 22.00 kami semua sudah berkumpul di depan hotel. Pihak dari hotel masih menemani kami sampai bis kami datang. Bis-bis malam Toraja-Makassar satu per satu lewat. Semuanya kelas VIP dan Eksekutif. Mulai Manggala Trans, Metro Permai (kabarnya masih satu grup dengan Manggala), Primadona, Bintang Timur, dan Bintang Prima. Pukul 22.30, bis kami tak kunjung tampak juga. Bintang Prima Scania, entah dapat yang K380iB, K124iB, K310iB, ataukan K360iB yang terbaru. Cukup lama kami menunggu sembari menyaksikan bis-bis melaju kencang. Ibu-ibu ini pun berkomentar bahwa bis-bis di Toraja lebih bagus daripada di Jawa. Dan saya sampaikan sekalian, jangan kaget nanti kalau sudah masuk ke dalamnya.
Menunggu bis di depan hotel. Suasana hening sekali, cuma terdengar sesekali orang cekikikan dari warung seberang. Suara mesin kendaraan terdengar sangat jelas
Pukul
22.50, bis yang kami tumpangi tiba. Bintang Prima Scania K310iB dengan balutan
body Tentrem Scorpion X total 28 seat tanpa toilet. Bis ini tergolong baru juga
karena baru saja keluar dar karoseri tahun 2014. Harapan saya sih bisa dapat
yang Scania K360iB karena lebih baru dan katanya yang paling ngebut di antara
semuanya. Tidak apa lah, yang penting naik Scania. Bagasi bis ini tembus dari
kanan ke kiri, sehingga tidak perlu takut tidak kebagian tempat barang.
Bis yang kami naiki datang, Bintang Prima Scania K310iB Scorpion-X Tentrem
Setelah
semua barang masuk bagasi, kami semua masuk ke bis, dan kami terkeju karena
tempat duduk yang teramat sangat nyaman. Tempat duduknya besar (big size),
dengan sandaran kaki yang nyaman, dan spon yang sangat tebal sehingga sangat
empuk seperti kasur. Memang inilah yang menjadi ciri khas bis-bis Celebes.
Dari
samping kiri tampak bis-bis semacam Primadona Mercy OH 1836 mendahului kami.
Bis yang kami tumpangi kemudian segera berangkat. Awalnya jalan pelan-pelan
karena masih mengambil 1 penumpang. Setelah penumpang terakhir naik, kernet
duduk di belakang sendiri dan tidur. Tinggal sopir sendirian yang mengemudikan
bis ini. Sebagai info, perjalanan 6-8 jam ini hanya tersedia 1 sopir saja.
Mantab!
Ibu-ibu
yang lain sudah mulai terlelap karena buaian kasur empuk dan suspensi udara yang
mentul-mentul dan nyaman, membuat jalanan berlubang dan jalanan berbelok tidak
terasa. Sementara saya tetap terjaga karena ingin melihat seperti apa skill
driver bis Toraja-Makassar yang katanya mantab-mantab. Meskipun duduk di deret
kedua, saya masih dapat melihat dengan jelas bagaimana driver bermanuver.
Tikungan-tikungan tajam dilibas dengan kecepatan 40-60 km/jam. Rekor yang
bagus, karena waktu berangkat naik innova kemarin kami hanya jalan di kecepatan
20-40 km/jam saja di tikungan. Didukung dengan mesin 310 HP membuat bis yang
kami tumpangi tambah nyaman dan tidak ngoyo melibas tanjakan-tanjakan.
Sampai
di depan tampak ekor PO Primadona OH 1836 ‘Wanaherang’. Driver kami langsung
mengejar dan membuntutinya, tapi tidak lama kemudian dilepas oleh driver.
Terlalu berbahaya mengekor di jalan sempit. Tak lama kemudian, tampak lagi
bokong si wanaherang tadi, tampaknya berhenti bersama bis-bis lainnya yang
sudah berangkat lebih dulu di depan kami. Langsung dilibas begitu saja.
Demikian juga tak lama setelah itu, ada warung di pinggir jalan yang dipadati
oleh bis-bis yang sudah berangkat duluan.
Karena
saya juga mulai terbuai, akhirnya saya tertidur pulas. Bangun-bangun bis sudah
berhenti di sebuah warung kecil yang berjualan Salak Duri. Saya turun sejenak
untuk kencing saja. Selama berhenti, hanya ada 2 bis yang menyelip bis saya.
Selebihnya tidak ada. Padahal tadi kami menyelip belasan bis.
Saat berhenti di salak duri. Di belakangnya ada Bintang Prima OH 1525
Setelah
semua penumpang lengkap, bis kembali diberangkatkan. Saya hanya melek sebentar,
kemudian larut dalam tidur yang nyaman lagi. Enak sekali bisnya. Coba di Jawa
ada yang sejenis ini, pasti nyaman sekali. Kursi elektriknya Nusantara
Jakarta-Kudus atau Bandung-Kudus saja tidak bisa menyaingi nyamannya kursi
Bintang Prima ini.
Bangun-bangun,
saya sudah ada di Jalan Poros Makassar-Maros. Masih pukul 04.00. Wow, cepat sekali
bis ini. Di depan ada bis milik Litha & Co dan Primadona. Kejar-kejaran
tidak berlangsung lama. Untuk urusan jalan yang lebar, tetap masih jos bawaan
bis-bis muriaan (Jepara-Kudus-Jakarta) semacam Haryanto, Nusantara, Zentrum,
dan Bejeu. Paling-paling ketika itu bis yang kami tumpangi hanya mentok di
kecepatan 100 km/jam. Sementara kalau bis-bis muriaan bisa sampai 120-140
km/jam.
Tak
beberapa lama, bis tiba di Bandara Sulan Hasanuddin. Semua bis dari manapun,
pasti masuk Bandara, kecuali bis dari Selayar karena rutenya tidak masuk
bandara. Setelah drop penumpang, bis melanjutkan perjalanan ke arah kota
Makassar. Rute bis berakhir di Panakkukang. Kami memilih turun di depan Kantor
Gubernur, di dekat garasi PO Bintang Prima karena kami sudah janjian dengan Mas
Erwin, driver yang mengantar kami ke Toraja, untuk kembali kami percayakan
mengantarkan kami keliling Makassar untuk sehari ini.
Kami diturunkan di samping Garasi Bintang Prima Perintis Kemerdekaan. Ini Suspensinya bisa dimiringin, jadi turun dari bis gak terlalu tinggi
Pukul
05.25 kami sudah turun di depan Kantor Gubernur setelah sebelumnya memutar dari
Panakkukang. Berarti total waktu perjalanan hanya 6,5 jam. Lebih depat daripada
perjalanan berangkatnya. Bagasi kami turunkan, dan kami segera berteduh di
depan warung Soto Lamongan, karena hujan cukup deras pagi itu.
Komentar
Posting Komentar