Tanjung Bira: Si Putih dari Selatan Celebes
Tanjung
Bira adalah sebuah daerah yang berada di ‘kaki’ sebelah selatan dari Pulau
Sulawesi. Tanjung Bira masuk dalam wilayah Kabupaten Bulukumba, Provinsi
Sulawesi Selatan. Tanjung Bira menjadi terkenal karena 4 hal: Pelabuhan
Penyeberangan Bira yang melayani rute Bira-Selayar (dan akan segera melayani
rute lainnya), pusat pembuatan kapal pinisi, pantai yang pasirnya putih dan
lembut selembut tepung terigu, dan alam bawah laut yang teramat sangat indah.
Apa
saja yang ada di Tanjung Bira?
Pantai
Tanjung Bira
Pantai
Tanjung Bira sendiri adalah sebuah pantai yang menghadap ke arah barat,
sehingga menjadi pantai yang sangat ideal untuk menyaksikan sunset yang
eksotis, jika Anda sedang beruntung dan cuaca tidak sedang mendung.
Pantai
Tanjung Bira ini juga sangat unik, terdapat di sebuah cekungan, terdapat
perbedaan jarak sekitar 4-5 meter dengan daratan di sekitarnya. Hal ini
mengakibatkan Pantai Tanjung Bira berbataskan tebing batu padas. Di sekitar
pantainya terdiri dari pasir berwarna putih yang lembut. Jika dalam kondisi
kering, bentuknya nyaris mirip dengan tepung terigu. Namun, ketika pasir yang
putih tersebut digali lali, akan muncul pasir yang cukup kasar, bulirnya
seukuran ketumbar, disertai dengan batu-batu karang.
Selain
pasirnya yang lembut dan khas, air laut juga akan terlihat gradasi dari
anjungan pemandangan yang disediakan pihak pantai. Air laut terlihat 3 gradasi.
Yang paling dekat dengan pantai berwarna jernih, agak ke tengah berwarna biru
muda, dan semakin ke tengah berwarna biru tua. Jika musimnya pas, pemandangan
bagus ini akan terlihat dengan mudah.
Kalau
tidak puas hanya dengan melihat saja, Anda bisa melakukan aktivitas air
lainnya, seperti snorkelling, banana boat, atau diving. Itu semua dapat
dilakukan jika musimnya baik. Peralatan snorkelling dapat disewa di lapak-lapak
yang berjajar rapi di tepi pantai.
Suku
Kajang
Selain
melihat pantai, di daerah Tanjung Bira juga terdapat masyarakat suku Kajang.
Kemungkinan lokasinya adalah di daerah bukit timur dan barat (tanjung bira
memiliki dua buah bukit di timur dan barat). Lokasinya pun sedikit masuk ke
dalam. Jika ingin menuju kesana, saya sarankan dengan petunjuk masyarakat lokal
Tanjung Bira agar tidak tersesat.
Pantai
Bara
Pantai
ini berlokasi sedikit lebih utara dari Pantai Bira, lebih kurang posisinya
masih sejajar dengan Pantai Bira. Namanya hampir sama, tentu karakteristiknya
hampir sama. Hanya bedanya jika Pantai Bara ini memiliki dataran yang lebih
luas lagi dan tidak dikelilingi oleh tebing seperti Pantai Bira.
Lokasinya
sedikit masuk jauh dari Pantai Bira. Jalur yang ditempuh bisa melalui jalur
menuju Rumah Makan Kapal, kemudian sebelum jalur masuk rumah makan, belok
kanan, kemudian ikuti jalur yang menyusur tepi pantai sampai jalur menikung ke
kanan dan naik. Setelah tanjakan, ada pertigaan. Jika ke kanan adalah kompleks
bar, maka belok ke kiri masuk ke hutan-hutan. Dari situ sekitar 20 menit
berkendara dengan sepeda motor. Hutan-hutannya masih sangat asri, seperti belum
terjamah manusia. Terbukti ketika kesana ditemukan seekor lutung sedang lompat
dari satu pohon ke pohon lain.
Proses
Pembuatan Kapal Pinisi
Lokasinya
tidak berada satu kompleks dengan Pantai Tanjung Bira, tetapi berada di Pantai
Timur Bira. Sejajar dengan Pelabuhan Bira. Jika melewati Jalan Poros
Bulukumba-Bira, maka kapal pinisi akan terlihat di sisi kiri jalan, di bawah
tebing terjal.
Kapal
Pinisi adalah sebuah kapal legendaris asli Indonesia yang dibuat oleh
Masyarakat Suku Bugis. Kapal Pinisi diperkirakan telah ada sejak tahun 1500an.
Sebenarnya, nama Pinisi merujuk pada jenis layar yang khas.
Fajar Menyingsing dari lokasi pembuatan Kapal Pinisi
Pembuatan
kapal pinisi sendiri dasarnya dipenuhi dengan ritual adat, sama seperti pesta
kematian di Tana Toraja. Menjadi keberuntungan tersendiri jika pengunjung yang
datang melihat proses upacara adat pembuatan pinisi. Biasanya pinisi mulai
dibuat pada tanggal 5 atau 7 setiap bulannya, jika ada pesanan.
Seminimalnya,
ketika berkunjung ke tempat pembuatan Pinisi, ada kapal yang sedang dibangun,
ada juga yang sudah jadi dan siap berlayar.
Kapal
Pinisi ini dibuat dengan menggunakan kayu yang khusus, dipotong sesuai dengan
arah serat agar kekuatannya baik, kemudian direndam dalam air laut kemudian
dikeringkan sebelum nanti dirangkai menjadi sebuah bentuk kapal utuh.
Masing-masing kayu di badan kapal dirangkai dengan menggunakan baut besar.
Selain
mengamati proses pembuatan Kapal Pinisi, Anda juga bisa menyaksikan sunrise
yang sangat eksotis dari dari tempat ini. Sunrise berlatar belakang kapal
pinisi dan matahari baru terbit merupakan pengalaman tak terlupakan. Hal ini
karena tempat pembuatan kapal pinisi menghadap ke timur.
Pelabuhan
Tanjung Bira
Pelabuhan
ini menjadi tempat penyeberangan menuju ke Kepulauan Selayar yang juga tidak
kalah indahnya. Penyeberangan Selayar-Bira dilayani oleh dua kapal, yaitu KM
Bontobaharu dan KM Sangke Palangga. Dari pelabuhan ini, selain melihat sunrise,
Anda juga bisa berjalan ke dermaga dan melihat ikan-ikan kecil berenang di
sekitar dermaga karena airnya sangat jernih.
Diving
dan Snorkelling
Selain
semua kegiatan di atas. Anda juga bisa melakukan diving dan snorkelling di
pulau-pulau sekitar Pantai Bira. Tentu Anda harus menyewa kapal, dan kegiatan
ini tidak tersedia ketika angin besar dan ombak tinggi. Untuk sewa kapal perlu
biaya sekitar Rp 200-300 ribu per kapal, ada yang sudah termasuk peralatan snorkelling,
ada juga yang masih harus sewa. Pintar-pintar nego saja. Jika ingin diving, ada
2 diving camp yang bisa digunakan. 1 diving camp milik warga lokal, 1 diving
camp milik orang Jerman. Kedua-duanya memiliki syarat dan biaya yang hampir
sama. Untuk bisa melakukan free dive langsung, Anda diharuskan mempunyai
sertifikat diving. Terakhir info yang didapatkan, untuk membuat sertifikat di
Karimunjawa habis sekitar Rp 1,8 juta untuk satu orangnya. Biaya untuk diving
di Bira sekitar Rp 200.000-350.000, semua sudah all in.
Objek
yang sangat menarik adalah di sekitar Pulau Loe Kang dan Pulau Kambing. Dari
kedua tempat itu, jika beruntung bisa melihat penyu-penyu berukuran besar
sedang berenang dan ikan-ikan hiu yang juga berenang bersama. Karang-karangnya
juga sangat bagus. Tetapi memang tetap perlu keahlian agar karang tidak
terinjak, sehingga tidak rusak.
Bagaimana
Transportasi Menuju Kesana?
Tanjung
Bira berlokasi sekitar 200 km dari Kota Makassar ke arah selatan, melewati
Kabupaten Gowa, Kabupaten Takalar, Kabupaten Jeneponto, Kabupaten Bantaeng, dan
Kabupaten Bulukumba. Ada banyak pilihan transportasi menuju ke Tanjung Bira:
Naik bis, naik mobil plat kuning, atau naik travel. Tentu pilihan paling utama
adalah naik kendaraan pribadi karena lebih luwes.
Jika
ingin naik bis, Anda harus menuju terminal Mallengkeri yang melayani
pemberangkatan bis dan mobil plat kuning tujuan Bulukumba-Bira-Selayar. Untuk
bis, tersedia bis AC dengan mesin semuanya Mercedes-Benz dengan konfigurasi
kursi 2-2 dengan total jumlah kursi sekitar 50 kursi setiap bisnya. Biayanya
sekitar Rp 70.000-Rp 100.000 sekali berangkat dan nanti akan diturunkan di
Pelabuhan Tanjung Bira, kemudian dilanjutkan dengan jalan kaki 1 km ke arah
pantai (di Tanjung Bira ini kabarnya tidak ada ojek, jika mau, ya hitchhike
saja dengan warga sekitar). Bis-bis tersebut berangkat sekitar pukul 09.00 jika
penyeberangan Bira-Selayar berjalan normal. Tetapi jika penyeberangan tidak
berjalan normal, bis bisa jadi baru berangkat pukul 10.00 atau pukul 11.00.
Waktu tempuh dengan menggunakan bis sekitar 5-6 jam. Jika kapal tepat waktu,
maka waktu tempuh kadang bisa lebih cepat dari 5 jam karena bis mengejar jadwal
kapal.
Bis-bis AC tujuan Makassar-Bira-Selayar
Jika ingin naik mobil plat kuning, mobil ini tersedia 24 jam di Terminal Mallengkeri. Jenisnya macam-macam, mulai dari Carry, Kijang LGX, Xenia, Avanza, APV, sampai Kijang Innova. Anda bisa memilih sendiri. Biayanya sekitar Rp 80.000-105.000 sampai depan penginapan di Tanjung Bira. Tinggal kemampuan untuk menawar saja yang diperlukan. Waktu tempuhnya hampir sama dengan naik bis, sekitar 5-6 jam, kadang bisa lebih cepat atau lebih lama. Jika mobil langsung penuh, biasanya waktu tempuh bisa lebih cepat. Kelemahannya adalah kalau naik mobil harus menunggu mobil sampai penuh baru mobil berangkat. Kadang juga ngompreng di jalanan, ini yang bikin lama.
Jika
naik travel, ada 1 travel yang melayani rute Makassar-Bira. Lokasi kantornya di
Makassar ada di Jl Veteran, namanya Travel BMA. Tarifnya sekitar Rp 100.000
dengan waktu tempuh 4-5 jam.
Dari
Tanjung Bira kembali ke Makassar, Anda bisa memilih menggunakan mobil plat
kuning atau bis. Jika Anda ingin keberangkatan yang fleksibel, Anda bisa
menggunakan mobil plat kuning. Tinggal minta ke pegawai hotel saja untuk
memanggilkan mobil (biasanya pagi dan malam, pagi pukul 06.00 dan pukul 09.00,
malam pukul 18.00 dan pukul 21.00). Jika ingin berangkat siang, biasanya pihak
hotel menyarankan naik bis saja dari pelabuhan Bira. Bis tiba di Bira dari
Selayar sekitar pukul 14.00-16.00. Kalau ada perubahan jadwal, kadang bis sudah
tiba di Bira pukul 09.00-10.00. Perlu update jadwal tiap hari, syukur-syukur
punya nomer drivernya.
Menginap
Dimana?
Ada
banyak sekali pilihan Guest House, Hotel, dan Resort disana. Mau yang harga Rp
120.000-Rp 1.000.000 per malam, semuanya ada. Jika ingin yang murah dan cukup
direkomendasikan, ada Guest House Sunshine dan Salassa. Kalau saya pribadi
menyarankan Guest House Salassa karena lokasinya di tepi jalan utama Tanjung
Bira. Tarifnya pun murah, Rp 120.000 termasuk breakfast. Kamarnya bersih, tidak
ada nyamuk, kamar mandinya juga bersih sekali.
Disana
Menjelajah Pakai Apa?
Jika
Anda hanya ingin snorkelling atau diving disana, saya sarankan tidak perlu sewa
motor atau mobil, karena jarak penginapan dan pantai sangat dekat sekali, 5
menit saja jalan kaki. Jika ingin menjelajah sampai kemana-mana, saya sarankan
sewa sepeda motor saja. Biasanya, sewa motor sekitar Rp 70.000 per 24 jam tidak
termasuk bensin. Tinggal minta tolong dengan resepsionis hotel. Biasanya
masing-masing hotel punya persewaan motor dalam jumlah terbatas. Harga bensin
di Tanjung Bira sekitar Rp 9.000 per liter. Untuk putar-putar selama 24 jam
sampai puas, lebih kurang perlu 2-3 liter, tergantung jenis motornya.
Tanjung
Bira menjadi sebuah tempat yang menarik, terutama bagi penyuka pantai dan alam
bawah laut. Segera siapkan tiket dan barang-barang Anda, bersegeralah berangkat
ke Bira sebelum terlambat.
kunjungi juga di pondokwisatatanjungbira.blogspot.com
BalasHapusTerimaksaih atas infonya, sangat membantu buat solo traveller dan backpackers.
BalasHapusMas, mau nanya soal panther dan yang lainnya dari makassar. Punya nomer telpon driver kijangnya ga?
BalasHapus