Upacara Syukuran Tongkonan: Pelataran Menjadi Lautan Babi
Upacara
syukuran Tongkonan ini juga menjadi salah satu upacara termahal dan teruwet di
Toraja. Tentu berbeda dengan upacara kematian, upacara syukuran tongkonan ini
tidak melibatkan kerbau sebagai korbannya, karena dalam mistis Toraja, kerbau
hanya memiliki fungsi sebagai lambang derajt sosial seseorang dan berfungsi
sebagai pengantar arwah ke Puya’.
Tongkonan yang akan diresmikan
Suasana sekitar
Upacara
syukuran Tongkonan ini dipenuhi dengan kurban babi.
Meskipun
berbeda dengan upacara kematian, tapi layoutnya sama dengan upacara kematian.
Allang disambungkan jadi satu menjadi tempat bagi keluarga dan tamu keluarga,
menghadap ke tongkonan yang akan diresmikan. Bagian tengah dibiarkan kosong,
nantinya akan menjadi tempat bagi babi-babi persembahan.
Silsilah keluarga lengkap
Sebuah
silsilah keluarga terpasang di tongkonan. Dalam silsilah tersebut, terdapat
silsilah mulai dari simbah buyut sampai keturunan terbawah. Setiap keluarga
kecil dalam silsilah tersebut, wajib membawa satu ekor babi, sebagai suatu
perwujudan tanda ‘kehadiran’ keluarga yang dimaksud. Jadi, babi disini dianggap
sebagai simbol keluarga.
Babi
yang dibawa adalah babi yang berukuran besar dan mahal, yang kemudian
diletakkan dalam tandu yang telah dihias. Tandu tersebut kemudian diletakkan di
halaman.
Setelah
jumlah seserahan babi dan jumlah keluarga lengkap, maka prosesi pun dimulai.
Sebelumnya, keluarga dan tamu yang datang membawa nasi dan tambahan lauk-pauk
sendiri. Kemudian, nanti babinya setelah prosesi akan ditikam dengan bambu,
lalu dikembalikan kepada keluarga pembawa, dan keluarga pembawa babi akan
memasaknya disitu juga dan memakan bersama-sama disitu juga. Berbeda dengan
upacara kematian yang semuanya disiapkan oleh pihak keluarga yang berduka.
Makanan khas sejenis lepet, tapi dari ketan hitam
Sejenis nasi kucing. Ketan hitam ditambah ikan asin pindang bumbu balado
Pengunjung
boleh melihat? Boleh karena ini termasuk salah satu upacara adat yang masih
lestari dan boleh dijalankan di Toraja. Tetapi pengunjung tidak akan dapat
makanan apapun, kecuali ketika ada keluarga yang punya hajatyang berbaik hati
memberikan makanan kepada Anda.
Komentar
Posting Komentar